Kemenag Diharap Segera Sosialisasikan Virus MERS
Komisi VIII DPR RI berharap Kementerian Agama segera melakukan sosialisasi terkait berkembangnya virus MERS-Co V di Arab Saudi. Hal ini sangat bermanfaat bagi para calon jemaah haji khususnya yang berada di daerah-daerah. Selain itu Komisi VIII juga mendesak Kemenag untuk berkoordinasi dengan Kemenkes RI untuk melakukan antisipasi terhadap wabah virus tersebut.
Hal tersebut diungkapkan anggota Komisi VIII, Dalimin dalam RDP (rapat dengar pendapat) dengan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Senin (19/5) di Gedung Nusantara II, Senayan Jakarta.
“Selama ini para calon jemaah haji hanya mengetahui berita MERS dari pemberitaan media. Tetapi belum ada secara resmi informasi dari Kementerian agama. Hal ini tentu sangat meresahkan masyarakat. Olehkarena itu kami berharap agar Kementerian Agama segera mensosialisasikan hal tersebut,”ungkap Dalimin.
Hal senada juga diungkapkan beberapa anggota Komisi VIII lainnya, diantaranya Farida Padmo, M. Baghowi serta Politisi dari Fraksi Gerinda, Sumarjati Aryoso. Sumarjati mengingatkan agar petugas haji yang bertugas kelak paham betul tentang permasalahan kesehatan termasuk diantaranya pencegahan dan penangananvirus MERS. Tentunya semua itu disesuaikan dengan travel advice yang telah dikeluarkan oleh WHO.
Menjawab hal tersebut, Dirjen PHU, Anggito Abimanyu mengatakan bahwa WHO sebagai Organisasi Kesehatan Dunia hanya memberikan travel advice atas kasus virus MERS. Diharapkan hal tersebut tidak menimbulkan kepanikan. Namun Kemenag telah mensosialisasikan kepada kantor wilayah-kantor wilayah yang ada di seluruh Indonesia, serta beberapa travel biro haji dan umrah untuk mensosialisasikan kepada para calon jemaahnya tentang virus MERS beserta cara mengantisipasinya.
“Sejauh ini WHO hanya mengeluarkan travel advice, kami tidak ingin menimbulkan kepanikan kepada jemaah haji. Kita mengikuti saran Kemenkes, baik itu Kemenkes Arab Saudi maupun Kemenkes Indonesia. Alhamdulillah jemaah Indonesia juga termasuk yang disiplin sehingga belum menimbulkan dampak terhadap jemaah umrah,”jelas Anggito.
Ditambahkannya, selain itu pihak Kemenag juga telah mensosialisasikan cara-cara untuk mengantisipasi menularnya infeksi virus MERS. Diantaranya tidak memberangkatkan jemaah di bawah usia 12 tahun yang notabene masih sangat rentan terhadap infeksi berbagai virus, selain itu menyarankan jemaah untuk selalu memakai masker selama di tanah suci, tidak berlama-lama dalam kerumunan, selalu cuci tangan dengan sabun.
Selain itu menurut Anggito,di bandara embarkasi juga sudah ada scanner suhu tubuh. Sehingga jika ada yang suhu tubuhnya melebihi batas yang ditentukan sudah pasti akan terdeteksi sedari dini. Kementerian Agama juga telah menambah akses bagi jemaah untuk mendapatkan vaksin atau suntikan meningitis bagi para jemaah yang akan pergi ke tanah suci. Sehingga saat di tanah suci jemaah sudah memiliki kekebalan tubuh yang cukup.(Ayu), foto : rizka/parle/hr.